This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

STMIK DENPASAR

Berbagi pengetahuan dalam memaksimalkan potensi digital serta membentuk budaya intelektual yang akan melahirkan inovasi.

Pesona Danau Kelimutu

Ende - Flores - NTT.

Minggu, 31 Agustus 2014

Kepemimpinan Imajinatif

Kepemimpinan nasional itu bukan   sekadar kecakapan mengelola   birokrasi, memobilisasi massa, memimpin partai, populis, memiliki pengetahuan luas, trah dari seorang tokoh, apalagi  hanya sekadar kepandaian membangun citra dan keterampilan   mengoperasikan rasa takut bagi khalayak. Namun, seseorang yang memiliki imajinasi kuat, dapat membuka hijab masa depan, dan mengubah kemustahilan menjadi kemungkinan.

Ini juga yang menjadi sebab Albert Einstein bilang bahwa imajinasi itu jauh lebih penting ketimbang ilmu pengetahuan dan persyaratan formal. Seandainya manusia pergerakan tidak memiliki modal imajinasi menjulang, saya tidak membayangkan entah kapan negeri kepulauan ini bisa terbebas dari cengkeraman kaum kolonial, dari sengketa puak dan etnik yang mengepung Nusantara dengan agenda yang bisa jadi berbeda. Seperti acap kali terjadi dari sekian perang antarsuku pada masa kerajaan tempo dulu.

Inilah yang dilakukan   Muhammad Yamin dan kaum muda lewat puisi Sumpah Pemuda yang digelorakan   di Jalan Kramat Raya No 106, Jakarta Pusat. Mencanangkan ”keindonesiaan”, padahal ”negara” secara resmi belum terbentuk. Bukan saja membayangkan tumpah darah yang bersatu lengkap dengan bahasa Melayu yang menjadi  lingua franca-nya di hadapan 500 lebih bahasa ibu yang hidup di Bumi Pertiwi.

Kemerdekaan ternyata bermula dari jangkar daya imajinasi. Dari puisi dan kemudian diplomasi. Bukan berawal dari   senjata, tentara, dan laskar berani mati yang mudah dipatahkan kekuatan yang lebih lengkap persenjataannya. Negara dibangun tidak   berdasarkan   advertensi pada   pekan raya pemilu dan hiruk-pikuk pilpres   yang dirutinkan dan kemudian tiba-tiba tak ubahnya bursa partai tempat para calon pemimpin sibuk mencari kawan koalisi setelah suara dihitung menjadi angka, melainkan melalui gagasan luhur, cerdas, dan ideologi yang jelas.   Betul apa yang ditulis Martin Heidegger , ”language is the house of being”.  Gagasan sebagai rumah kehidupan. Gagasan sebagai halaman depan sebuah bangsa.

Pemimpin imajinatif hanya dimungkinkan ketika mereka karib dengan kitab dan bacaan, akrab dengan literasi dan ilmu pengetahuan, bersahabat dengan perdebatan diskursif, dan tentu saja menyatu dengan khalayak yang diwakilinya sebagai ekspresi bahwa politik adalah ”tindakan”, politik sebagai kompas ke arah emansipasi sosial dan  social imaginary.   Perjuangan sebagai, meminjam Rendra, pelaksanaan kata-kata.

Deklarasi dan fantasi publik

Hanya pemimpin imajinatif yang bisa menulis ”Indonesia” ketika negara ini belum terbentuk, bahkan belum diproklamasikan. Seperti Tan Malaka yang menulis dari tanah pelarian , Naar de Republiek Indonesia  (Menuju Republik Indonesia), pada 1925, yang dibilang Yamin tak ubahnya Thomas Jefferson mengimajinasikan kemerdekaan bangsanya sebelum bangsa itu benar-benar merdeka; Hatta menulis Indonesia Merdeka (Indonesia Vrije) sebagai pleidoi di Den Haag (1928); dan Bung Karno pada 1933 dengan heroik menulis ”Menuju Indonesia Merdeka”.

Indonesia yang merdeka sebelum benar-benar dideklarasikan di Jalan Pegangsaan Timur dengan rumusan yang sesingkat-singkatnya terlebih dahulu menjadi bagian integral dari imajinasi kaum pergerakan yang kemudian   dipidatokan di depan massa sehingga akhirnya menjadi fantasi publik, menjadi kebutuhan bersama. Bagi   kaum beragama, dibubuhkannya keyakinan metafisis-transendental bahwa merebut dan mempertahankan kemerdekaan adalah bagian dari  jihad fi sabilillah. Seperti terbaca, di antaranya, dari resolusi jihad yang digemakan Nahdlatul Ulama pada 22 Oktober 1945   yang dipimpin KH Hasyim Asy’ari  dan KH Wahab Hasbullah. Resolusi yang berisi seruan NU yang ditujukan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan umat Islam Indonesia untuk berjuang membela Tanah Air dari penguasaan kembali pihak Belanda beberapa saat setelah Indonesia diproklamasikan Soekarno-Hatta.

Di sisi lain, ini juga yang menjadi alasan utama secara teoretik   Benedict Anderson   dalam  Imagined Communities: Reflections on the Origins and Spread of Nationalism (1983) meneguhkan  bahwa Indonesia adalah negara unik yang dibangun tidak berangkat dari  nation state  yang kukuh, tapi melalui imajinasi kewarganegaraan yang   dipandu para pemimpinnya. Tidak ditegakkan lewat konsensus etnik yang solid  , tapi semata berdasarkan bagaimana para pemimpin itu ”berdiskusi” tentang ruang publik dengan seperangkat aturan yang dibayangkan dapat menjadi landasan utama negara tetap kukuh dalam kebinekaan, bersatu dalam kemajemukan etnik, budaya, ras, dan agama.

Negara Indonesia sebagai komunitas imajinatif seperti ini hanya bertahan pada kekuatan haluan imajinasi yang dibangun para pendiri bangsa.   Secara kultural kepada sesuatu yang seandainya kita renungkan masih ”abstrak” seperti
makhluk Garuda dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang konon   terdapat dalam kitab Sutasoma karya Empu Tantular, seorang pujangga yang hidup pada masa Hayam Wuruk abad ke-14 (1350-1389).

Surplus pencitraan

Pemimpin dengan kekuatan energi imajinasi inilah yang hari ini mengalami defisit sehingga yang kita temukan di tengah   melimpahnya para calon pemimpin lengkap dengan gelar akademiknya justru nalarnya sangat pendek.

Imajinasi kebangsaan yang punah dari memori para pemimpin yang membuat kemudian   kita dikepung wabah berpikir menikung dan sesat, seperti politik transaksional, pragmatisme, dan dagang sapi. Pemilu yang seharusnya menjadi sirkulasi yang melahirkan negarawan maka   tidak ubahnya pesta: riuh dengan sesuatu yang artifisial, gaduh dengan persoalan berjangka pendek, dan cenderung tertumpu pada hasrat menyenangkan partai, kaum, dan kelompoknya. Pada awal abad ke-21 justru masih belum beringsut dari diskusi primitif ihwal politik aliran.

Imajinasi hilang dari para akademisi yang membuat kampus (dan sekolah) tak ubahnya pabrik. Hanya mengejar kuantitas mahasiswa dan alpa bahwa substansi pendidikan adalah melahirkan calon pemimpin   yang bisa berpikir merdeka dan imajinatif, mampu membebaskan lingkungan dari keterpurukan, bisa melakukan penelitian berharga. Bahkan, dengan tragis kerumunan akademisinya alih-alih memerankan diri sebagai kaum intelektual organik dan otentik seperti dibayangkan Gramsci dan Edward Said, tapi terserap dalam politik kampus memperebutkan jabatan struktural dan atau melakukan aib plagiasi menaikkan jabatan seperti kerap terjadi akhir-akhir ini.

Imajinasi hilang dari pemimpin agama menjadi muasal mereka hanya berpikir segala sesuatu harus diselesaikan lewat optik syariat yang telah terdefinisikan secara sepihak. Dan, di luar itu dianggap liyan yang sesat dan bidah.

Bahkan, tak sedikit bukan sekadar mencerminkan pihak yang   kehilangan imajinasi, tapi menggambarkan pikir sesat   hendak menerapkan politik khilafah abad pertengahan dalam konteks keindonesiaan, menggerus yang dipandang mungkar dengan cara tak makruf, berhasrat mendirikan ”negara Islam” dengan preferensi yang tak jelas ujung pangkalnya, kecuali sekadar mencerminkan kedangkalan nalar, kemalasan berijtihad, dan selebihnya kegagapan melihat ruang bangsa yang plural. 

Asep Salahudin, Peneliti Lakpesdam PWNU Jawa Barat,
Dekan Fakultas Syariah IAILM Suryalaya, Tasikmalaya

ILMU YANG PALING TINGGI KITA MERASA BODOH



Belajar "bodoh"? Emang apa kelebihan orang bodoh?
Kalo disuruh pilih, pengen jadi orang pinter atau menjadi orang "bodoh", agan pasti jawabna pengen jadi orang pinter! Iya kan? hehe
Faktanya, para milyarder kebanyakan adalah orang2 yang "bodoh"!
Ga percaya? Ini buktinya :
#ADAM KHO
#BONG CHANDRA
#MARK ZUCKERBERG
#BILL GATES
Mereka adalah orang2 yg terkenal bodoh.

Mari kita bahas kelebihan orang bodoh :
-Orang pintar tahu resiko, orang bodoh tidak tahu resiko.
-Orang pintar terlalu serius, orang bodoh suka bersenang-senang.
-Orang pintar senang menjadi pengamat sejarah, orang bodoh senang menjadi pelaku sejarah.
-Orang pintar menyukai kepastian, orang bodoh menyukai ketidak pastian.
-Dan yang terakhir, orang pintar berpikir terlalu rumit, orang bodoh berpikir sangat simpel!

Coba simak dulu cerita berikut ini :
Sebuah perusahaan sabun ternama sedang mengadakan rapat evaluasi tahunan. Dalam rapat ini, semua karyawan baik dari jabatan yg tertinggi, sampai seorang satpam-pun boleh mengajukan ide dalam rapat ini. Kasus yang diangkat dalam rapat kali ini adalah komplain yang dilakukan oleh kebanyakan konsumen. Salah satu masalah yang sering dialami konsumen,adalah sering didapati kotak sabun yang tidak ada isinya atau kosong! Banyak konsumen yang merasa tertipu saat membeli sabun dalam jumlah banyak. Dari 10 kotak sabun,paling tidak 1 kotak sabun yg ternyata kosong. Kesalahan ini merupakan kesalahan yg tidak dapat dihindari, terutama karena mesin produksi yg sudah kuno.
Rapat dimulai, pemimpin perusahaan sabun tsbt melemparkan masalah ini kedalam rapat dan meminta masukan dari setiap karyawan. Siapa saja yg dapat memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah ini akan mendapatkan kenaikan gaji sampai 3 kali lipat. Anda pun boleh ikut berpikir dan memberikan solusi. Seorang supervisor mengacungkan tangannya dan berkata, “Saya punya solusinya! Kita harus membeli mesin baru dari Jepang seharga Rp 10 milyar!” Melihat harga mesin yang begitu mahal, seorang manajer segera mengacungkan tangan dan berkata, “Saya punya solusi yang lebih baik! Kita bisa membeli mesin baru yang lebih murah dari Jerman seharga Rp 1 milyar!” Melihat harga yang begitu mahal, seorang direktur juga mengacungkan tangannya dan berkata, “Bagaimana kalau kita beli mesin bajakan dari China saja seharga Rp 100juta!” Melihat harga yang sangat murah, sang pemimpin perusahaan menyetujui solusi untuk membeli mesin dari China.

Tidak lama setelah keputusan rapat diambil, seorang office boy memberanikan diri untuk mengacungkan tangannya. “Saya punya solusi yang lebih baik! Bagaimana kalau kita membeli mesin dari Indonesia seharga Rp 250rb!” teriak Office Boy dengan lantang. Mendengar pernyataan konyol dari Office Boy ini, seluruh peserta rapat seketika tertawa terbahak-bahak. Namun pemimpin perusahaan mencoba untuk memberinya kesempatan dengan memberikan sejumlah uang tunai sebesar Rp 250rb.

Dua jam kemudian sang Office Boy kembali dengan membawa mesin yang ia beli dengan harga Rp 200rb (lebih murah Rp50rb dari yang dijanjikan). Dengan langkah mantap ia segera memasang mesin yang ia beli di depan kumpulan kotak sabun. Hasilnya luar biasa! Dengan mesin baru ini, semua kotak dipastikan terisi oleh sabun. Seluruh peserta rapat tercengang ketika melihat mesin yang dibeli oleh Office Boy ini adalah KIPAS ANGIN. Dengan kipas angin ini, semua kotak sabun yang kosong akan terbang ditiup angin dan menyisakan kotak sabun yang sudah terisi. Dengan alat sederhana ini, tidak ada lagi komplain mengenai kotak sabun yang kosong. Dengan hasil ini, Office Boy dengan lantang dan percaya diri berkata, “Gitu aja kok repot!”

“Orang pintar membuat sesuatu yang sederhana menjadi rumit, orang bodoh membuat sesuatu yang rumit menjadi sederhana.” Terkadang kepintaran yang kita miliki membuat kita berpikir terlalu kompleks. Kesederhanaan dalam berpikir sering kali membuat orang bodoh lebih sering menangkap peluang dibanding dengan orang pintar.
Saya ingin mengajak Anda untuk memiliki sebuah kebiasaan baru. Apa pun masalah yang akan Anda hadapi di masa yang akan datang, berpikirlah sederhana dan katakan dengan lantang, “Gitu aja kok repot!”
Semoga TS ini bisa memotivasi saya dan juga anda untuk hidup yang lebih sukses lagi.

Artikel

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Menurut KBBI
ar·ti·kel n 1 karya tulis lengkap, msl laporan berita atau esai dl majalah, surat kabar, dsb; 2 Huk bagian undang-undang atau peraturan yg berupa ketentuan; pasal; 3 Ling unsur yg dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina, msl the dl bahasa Inggris;
-- karet ki artikel undang-undang yg mengandung banyak tafsiran;

meng·ar·ti·kel·kan v 1 membuat jadi artikel (pd buku undang-undang); 2 menuliskan dl bentuk karangan di koran, majalah, dsb

 

Mengakses Komputer Kantor dari Rumah dengan TeamViewer



Kadang kala kita berada pada satu kondisi dimana kita harus mengakses komputer kita dari jarak jauh (remote). Misalnya saja kita perlu mengakses komputer kantor dari rumah kita sendiri karena data kita hanya tersimpan di komputer kantor, atau aplikasi yang biasa kita pakai hanya ada di komputer itu juga. Tulisan ini menjelaskan cara mengakses komputer yang biasa kita gunakan dari jarak jauh sehingga seolah-olah kita sedang berada di depan komputer tersebut.

Aplikasi yang digunakan adalah TeamViewer, aplikasi dari German yang bersifat gratis tetapi handal. Dijamin. Persyaratannya adalah komputer yang akan diakses dari jarak jauh dan komputer yang digunakan untuk mengaksesnya sama-sama terhubung Internet.

Pengertian Hardware

Pengertian dari hardware atau dalam bahasa indonesia-nya disebut juga dengan nama “perangkat keras” adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.
Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.
Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi, akan mengakibatkan tidak berfungsinya proses-proses yang ada komputer dengan baik. Komponen komputer ini termasuk dalam kategori elemen perangkat keras (hardware). Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi :
  1. Input divice (unit masukan)
  2. Process device (unit Pemrosesan)
  3. Output device (unit keluaran)
  4. Backing Storage ( unit penyimpanan)
  5. Periferal ( unit tambahan) 
Komponen dasar pada komputer terdiri dari input, process, output dan storage. Input device terdiri dari keyboard dan mouse, Process device adalah microprocessor (ALU, Internal Communication, Registers dan control section), Output device terdiri dari monitor dan printer, Storage external memory terdiri dari harddisk, Floppy drive, CD ROM, Magnetic tape. Storage internal memory terdiri dari RAM dan ROM. Sedangkan komponen Periferal Device merupakan komponen tambahan atau sebagai komponen yang belum ada atau tidak ada sebelumnya. Komponen Periferal ini contohnya : TV Tuner Card, Modem, Capture Card.

Kamis, 28 Agustus 2014

Pengenalan Codeigniter

Dalam era globalisasi saat ini,informasi menjadi bagian yang terpenting dalam memainkan perananya hingga menyentuh berbagai sendi-sendi kehidupan. Salah satu media yang sangat diminati dalam mengakses informasi adalah internet. Dalam ruang internet, informasi begitu cepat tersebar ke belahan dunia lain, bahkan kejadian yang sedang terjadi di tempat yang ribuan kilometer jaraknya dapat kita lihat pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh pertandingan sepak bola di Italia dapat kita lihat di tempat kita pada saat yang bersamaan dengan penonton yang berada di stadion. 

Selasa, 26 Agustus 2014

STMIK DENPASAR

Perubahan dalam memperoleh tujuan informasi dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan tantangan bagi manajer tujuan untuk mempromosikan kompleks produk dalam industri yang sangat kompetitif.
Dalam  dunia industri , teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki dampak yang besar karena mereka dapat menyediakan cara yang sangat efektif untuk difusi informasi, promosi, dan transaksi bisnis.
Teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk menghilangkan inefisiensi kemungkinan didalam mempromosikan atau menjual atau menampilkan berbagai jenis produk . Teknologi Informasi dan Komunikasi,  telah secara drastis mengubah cara kita berpikir, cara kita hidup dan lingkungan di mana kita hidup. Harus disadari bahwa globalisasi tidak terbatas pada pasar keuangan, tetapi mencakup seluruh jajaran sosial, fenomena politik, ekonomi dan budaya.
Perkembangan organisasi dunia usaha dan dunia industri pada saat ini akan sangat mempengaruhi teknologi yang digunakan. Penggunaan teknologi yang tepat akan menghasilkan informasi yang lebih cepat, tepat dan sesuai dan juga komunikasi yang lebih efektif.